Sabtu, 25 Maret 2017

TB Masih Menghantui Masyarakat


Tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberculosis (TB) sedunia. Hari TB Sedunia tahun 2017 mengangkat tema “Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas TB”. Tujuan peringatan hari TB sedunia adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang TB kepada seluruh lapisan masyarakat, pengambil kebijakan, maupun media massa maupun masyarakat secara umum tentang bagaimana ancaman TB terhadap kelangsungan hidup kita. Sedangkan makna

Sejarah mencatat bahwa tanggal 24 Maret 1882 adalah awal mula ditemukannya bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang merupakan basil penyebab penyakit TB. Kemudian setelah itu setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang epidemi global TB dan upaya untuk memberantas dan mengendalikan penyakit TB.

Indonesia termasuk penyumbang kasus TB terbesar di dunia, masuk peringkat 10 besar. Dengan jumlah penemuan kasus baru mencapai 690.000 per tahun dan kematian kurang lebih 91.000 per tahun. Di Kabupaten Tegal diperkirakan setiap tahunnya terdapat 1.500 kasus TB menular, dan dari data tahun 2011 tercatat kasus TB yang ditemukan dan diobati sebanyak 1.130 (75%). Dari data tersebut menunjukkan kasus TB  banyak terjadi di masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya yang serius dari pemerintah dari penemuan kasus, pengobatan sampai sembuh dan pemutusan rantai penularan TB.

Masyarakat pada umumnya lebih mengenal penyakit Tuberculosis dengan sebutan TBC, namun sekarang penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan TB (baca : tibi). Penyakit ini bersifat menular dan menyerang siapa saja baik pria, wanita, orang dewasa, anak-anak, masyarakat kaya maupun miskin. Hal ini disebabkan karena penularan TB dapat melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium Tuberculosis yang dilepaskan/dikeluarkan oleh penderita TB saat bersin, batuk, meludah dan berbicara. Seseorang dapat terpapar TB meskipun mengirup sejumlah kecil kuman TB. Bakteri TB ini jika masuk ke dalam paru-paru dan terkumpul akan berkembang biak menjadi banyak terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah. Setelah itu bakteri ini akan menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itu, bakteri TB dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh manusia sperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening. Namun, organ paru-paru yang paling sering terinfeksi.

Seseorang yang terdiagnosa TB dengan status TB BTA (Basil Tahan Asam) positif dapat menularkan sekurang-kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahun. Untuk itu meskipun orang merasa sehat dapat berkemungkinan tertular dengan bakteri TB. Bakteri TB bersifat dormant (tidak aktif) selama bertahun-tahun di dalam tubuh manusia. Namun ketika system kekebalan tubuh seseorang tersebut menurun, maka kemungkinan untuk terjadinya TB lebih besar.

Penyakit TB dapat disembuhkan jika penderita minum obat secara tepat dan teratur. Namun yang sering terjadi banyak pasien TB yang putus obat atau berhenti di tengah jalan. Hal ini dikarenakan oleh berbagai hal antara lain : psien sudah merasa sembuh dan tidak merasakan gejala TB lagi, lamanya waktu pengobatan harus 6 bulan, ketidakpatuhan dalam meminum obat, dll. Jika penderita TB terputus pengobatannya maka yang terjadi kuman TB di dalam tubuh semakin kebal terhadap obat yang digunakan.

Untuk itu bagi masyarakat yang sakit TB perlu melakukan upaya berikut :1) minumlah obat secara teratur sesuai anjuran petugas kesehatan, 2) lakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan jika obat habis, 3) libatkan anggota keluarga dalam menyiapkan dan mengawasi minum obat, 4) makanlah makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, 5) hindarilah perilaku batuk dan meludah sembarangan, 6) jika sedang berkomunikasi dengan orang lain usahakan menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan atau tissue.

Sedangkan bagi masyarakat yang sehat agar terhindar dari penyakit TB maka perlu melakukan upaya beriktu ini : 1) segera periksa ke puskesmas terdekat jika ada gejala batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh, 2) hindari orang yang batuk di sekitar kita dengan menutup mulut dan hidung, 3) jaga kesehatan tubuh dengan makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur, 4) jaga kesehatan lingkungan, dan 5) berikan imunisasi lengkap kepada balita sesuai dengan umurnya. Salah satu imunisasi yang diberikan adalah BCG untuk mencegah penyakit TB.
   

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tajurhalang


Kamis, 16 Maret 2017

Naskah Radio : Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM)

Penulis : Niswatun Nafi’ah, SKM
Tanggal : 28 Februari 2017

Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat Siang. Halo apa kabar para pendengar setia 95.3 FM radio Teman. Semoga Allah senantiasa melimpahi kesehatan kepada kita semua.
Pada kesempatan siang ini perkenalkan saya Niswatun Nafi’ah, SKM ingin memberikan informasi kesehatan mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 35 juta kematiaan pada tahun 2005 dan 80% kematian tersebut terjadi di negara yg berpendapatan rendah dan menengah termasuk di Indonesia. WHO memperkirakan pada tahun 2020 PTM menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan.

Pada tahun 2007 Kementrian Kesehatan melakukan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dengan hasil riset bahwa telah terjadi pergeseran penyebab kematian dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. PTM menyumbang 59,5% kematian, sedangkan untuk penyakit menular hanya sebesar 28,1%. Penyebab kematian terbesar untuk umur di atas 5 tahun adalah stroke.

Para pendengar 95.3 FM yang saya cintai, pastilah kita bertanya-tanya apa sih yang dimaksud dengan PTM itu? PTM (Penyakit Tidak Menular ) dapat diartikan dengan penyakit menahun/kronis yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang beraktivitas fisik/berolahraga serta kebiasaan merokok.

Kondisi yg secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang yaitu
Merokok (aktif dan pasif) ~ Makanan tinggi kandungan karbohidrat
Kegemukan/Obesitas ~ Makanan tinggi lemak
Kurang aktivitas fisik / olahraga ~ Tekanan darah tinggi
Kurang makan sayur dan buah ~ Gula darah tinggi
Stress

Penyakit-penyakit yang termasuk Penyakit Tidak Menular  : hipertensi, penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, penyakit Paru Obstruktif Kronik, kanker, osteoporosis, dan stroke.

Para pendengar sekalian jika kita gali lebih lanjut, ternyata banyak bahaya yang ditimbulkan dari PTM ini. Bahaya yang dapat ditimbulkan meliputi : menurunnya produktivitas, mengakibatkan kecacatan, disabilitas (ketidakmampuan beraktivitas), komplikasi berbagai penyakit, beban ekonomi keluarga, serta akibat yang fatal adalah kematian.

Ternyata betapa mengerikannya efek dari PTM ini ya? Maka dari itu penting dilakukan deteksi dini untuk mengetahui adanya PTM atau tidak di tubuh kita.
Para pendengar sekalian, deteksi dini dapat diartikan sebagai usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan dengan menggunakan tes, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untukk membedakan orang yang kelihatannya benar-benar sehat, atau tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan. Karena kadang seseorang yang menderita PTM itu secara klinis belum ketahuan sebelum dilakukan tes/pemeriksaan penunjang.

Kriteria Klinis Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko
Baik
Sedang
Buruk
Gula darah puasa
< 90
90 – 109
³ 110
Gula darah 2 jam stlh puasa
< 90
90 – 179  
³  180
Gula darah sewaktu
< 90
90 – 199  
³  200
Kolesterol
< 150
150 – 199
³ 200
Trigliserid (Lemak Darah)
< 150
-
³ 150
Tekanan darah
< 130/85
130-139 /85-89
³ 140/90
Indeks massa tubuh
18,5 - 24,9       
25 – 27
> 27
Lemak perut
1 – 9
10 – 14
³ 15
Lemak tubuh laki-laki
10 – 20
20,1 – 25
> 25
Lemak tubuh perempuan
20 – 30
30,1 – 35
> 35
Rasio lingping-ping
L < 0,95
P < 0,85
-
-
L ³ 0,95
P ³ 0,85

Deteksi dini PTM dilakukan dengan cara memeriksa tekanan darah dan memeriksa kadar gula darah secara rutin/periodik, serta mengontrol berat badan seperti berikut ini :
Faktor Risiko
Orang Sehat
Penderita
Gula darah puasa
1 tahun sekali
3 bulan sekali
Gula darah 2 jam stlh puasa
1 tahun sekali
3 bulan sekali
Gula darah sewaktu
1 tahun 3 kali
1 bulan sekali
Kolesterol
1 tahun 3 kali
1 bulan sekali
Trigliserid
1 tahun 3 kali
1 bulan sekali
Tekanan darah
1 bulan sekali
1 bulan sekali
Indeks massa tubuh
1 bulan sekali
1 bulan sekali
Lemak tubuh
1 bulan sekali
1 bulan sekali
Lemak perut
1 bulan sekali
1 bulan sekali
Rasio ling-ping
1 bulan sekali
1 bulan sekali

Para pendengar yang setia, di penghujung acara ini saya ingin mengajak pendengar untuk mulai menjalani masa muda sehat dan hari tua nikmat terbebas dari PTM dengan perilaku cerdik.
Cerdik merupakan kepanjangan dari
Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur
Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya
Rajin aktifitas fisik dengan gerak olah raga
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stres dg meningkatkan iman dan takwa

Demikianlah penjelasan dari saya tentang Deteksi Dini PTM. Semoga apa yang sudah saya sampaikan bermanfaat bagi para pendengar setia Radio Teman. Akhir kata Wabillahit taufiq wal hidayah.Wassalamualaikum Wr.Wb

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...