Senin, 04 Februari 2019

Pencegahan Kanker


Hari Kanker Sedunia diperingati pada tanggal 4 Februari tiap tahun dengan diisi berbagai macam kegiatan oleh para aktivis kanker. Hari Kanker Sedunia ini rutin diperingati menjadi ajang untuk menumbuhkan kesadaran setiap orang mengenai bahaya kanker agar jumlah penderita dan kematian dapat turun.

Bukti pertama adanya kemunculan kanker pada manusia sudah sangat lama, dari penemuan tulang mumi Mesir yang diduga menderita kanker. Hippocrates, dokter Yunani kuno (460-370 SM) memakai istilah karsinoid dan karsinoma untuk menggambarkan tumor, yang diterjemahkan ke bahasa latin menjadi cancer. Adapun orang-orang masa mesir kuno menyalahkan para dewa atas kanker tersebut, sedangkan di abad ke-17 dan ke-18 kanker dianggap sebagai penyakit menular.

Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Sel ini akan terus mengganda dan memperbanyak diri sampai jumlah yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Secara umum, setidaknya terdapat dua faktor juga yang menyebabkan kanker yaitu mutasi genetik yang diwariskan orangtua, dan jenis mutasi ini bertanggung jawab untuk persentase kecil dari penyakit kanker serta beberapa faktor yang dapat menyebabkan mutasi gen seperti merokok, radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas, hormon, peradangan kronis dan kurangnya berolahraga.

Menurut data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia ialah 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang, dan yang paling banyak dialami oleh perempuan dengan kanker leher rahim (serviks) dan kanker payudara. Setiap tahun setidaknya ada 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, yang berarti kanker jenis ini penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Dan menurut situs Hari Kanker Sedunia, kanker juga membunuh lebih banyak dibandingkan dengan AIDS, Malaria, dan TBC.

Hari Kanker Sedunia diperingati mulai tahun 2008, dibawah arahan Union for International Cancer Control (UICC). Organisasi kanker dunia ini didirikan di Jenewa, Swiss pada tahun 1933 bersama dengan komunitas kanker lainnya, pusat perawatan, lembaga pendidikan, serta para pejuang kanker. Berdasarkan laporan, ada lebih dari 12,7 juta orang menderita kanker dan tujuh juta orang dinyatakan meninggal karena kanker setiap tahunnya. Untuk itulah pentingnya peringatan Hari Kanker Sedunia, menyelamatkan jutaan kematian manusia karena kanker dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan mengenai kanker.

Berbagai macam kegiatan diadakan pada peringatan Hari Kanker Sedunia. Hal ini untuk menunjukkan dukungan untuk orang-orang yang menderita kanker. Salah satu kegiatan yang sering diadakan adalah #NoHairSelfie, sebuah kegiatan dimana orang-orang mencukur rambut kepalanya untuk menunjukkan simbol keberanian kepada pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan.

Komite Penanggulangan Kanker Nasional mengungkapkan 43% kanker bisa dicegah dengan menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat dengan mengurangi rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif, mengurangi paparan sinar matahari secara langsung atau bahan pemicu kanker, istirahat yang cukup, kelola stres, mengikuti vaksinasi, serta menjalani perilaku hidup bersih dan sehat seperti mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dengan cukup sayur dan buah, berolahraga/beraktivitas fisik secara rutin, teratur dan terukur minimal 30 menit dalam sehari, istirahat yang cukup, dan lain-lain, . Selain itu kamu juga bisa melakukan deteksi dini untuk beberapa kanker, seperti pemeriksaan Papsmear untuk deteksi dini kanker serviks, sadari untuk deteksi dini kanker payudara, dll.

Mari kita cegah terjadinya kanker dalam tubuh kita dengan rajin melakukan gerakan masyarakat hidup sehat sedini mungkin dan mulai dari diri sendiri.

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda Puskesmas Tajurhalang

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...