Senin, 23 Januari 2017

Penyuluhan PHBS di Posyandu Desa Sasakpanjang




Germas Untuk Indonesia Sehat


Indonesia masih mempunyai beban ganda (double borden) dalam permasalahan kesehatan masyarakat. Tidak hanya penyakit menular seperti TB, Kusta, ISPA, Diare, dll yang masih tinggi di masyarakat, tetapi juga kasus penyakit-penyakit tidak menular (PTM) seperti Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, Stroke, Jantung Koroner, dll mulai meningkat dan semakin menjadi momok permasalahan kesehatan di masyarakat. Dampak dari hal itu adalah meningkatnya pembiayaan kesehatan yang harus ditanggung masyarakat. Selain itu meningkatnya PTM juga dapat menurunkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pembangunan sosial ekonomi bangsa.

Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular mutlak harus dilaksanakan dengan tindakan yang tepat. Untuk itulah masyarakat perlu dipahamkan dengan pola hidup sehat sehingga diharapkan masyarakat akan mampu secara mandiri mencegah terjadinya penyakit dan mengendalikan penyakit yang dideritanya agar tidak semakin parah. Akibat jangka panjangnya adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia.

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit, Presiden RI mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Germas merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam pelaksanaannya Germas harus dimulai dari keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan masyarakat.

Dalam bidang kesehatan Inpres ini mencakup : melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR); meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang, pemberian ASI Eksklusif, dan aktivitas fisik; serta meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit di puskesmas dan menyusun panduan pelaksanaan deteksi dini penyakit di instansi pemerintah dan swasta.
Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat penting untuk dilaksanakan secara rutin dan terus menerus agar masyarakat sadar, mau, dan mampu untuk melaksanakan kebiasaan dan perilaku hidup sehat. Isi dari kampanye Germas meliputi : melakukan aktivitas fisik / berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari, konsumsi sayur dan buah setiap hari, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, cek kesehatan secara rutin, bersihkan lingkungan dan gunakan jamban sehat.

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi. Aktivitas fisik mempunyai 3 komponen utama yaitu aktivitas/kegiatan sehari-hari, latihan fisik dan olahraga. Pada dasarnya dalam kegiatan harian setiap orang melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya: membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, memasak, berkebun, naik-turun tangga, mencuci mobil, dll. Latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur, terencana dan terukur, misalnya: jalan kaki, jogging, sit-up/push-up, peregangan, senam aerobik, bersepeda, dan sebagainya. Selain aktivitas fisik dan latihan fisik, olahraga yang berkesinambungan juga dianjurkan untuk dilakukan. Pada akhirnya ketiga hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani.

Komponen kedua yang dikampanyekan dalam Germas adalah konsumsi sayur dan buah. Sebuah data studi Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 yang dicantumkan dalam Panduan Hari Gizi Nasional Kementerian Kesehatan RI 2017 menyebutkan bahwa konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih tergolong rendah yaitu 57,1 gram per hari dan 33,5 gram per orang per hari. Jika diakumulasikan dalam hitungan per tahun akan didapatkan angka 20,5 kg per orang per tahun dan 12 kg per orang per tahun. Hal ini masih jauh dibandingkan dengan rekomendasi FAO sebesar 73 kg per orang per hari dengan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kg per orang per hari.

Mirisnya adalah Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman sayur dan buah tetapi masyarakat masih rendah konsumsinya. Konsumsi buah dan sayur yang rendah disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya angka kejadian penyakit-penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, dll. Hal ini masih menjadi PR Ahli Kesehatan Masyarakat untuk terus menyadarkan masyarakat supaya mengkonsumsi sayur dan buah. Buah yang dikonsumsi tidak harus buah-buahan impor yang mahal. Konsumsi buah lokal yang beraneka ragam tidak kalah kandungan serat dan gizinya. Hal inilah yang terus-menerus dikampanyekan agar masyarakat semangat untuk mengkonsumsi sayur dan buah.
Komponen Germas yang lainnya adalah tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, cek kesehatan secara rutin, bersihkan lingkungan dan gunakan jamban sehat. Kampanye tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol dijelaskan dengan efek buruknya bagi kesehatan dan pemberian tips untuk berhenti merokok.

Anjuran cek kesehatan secara rutin  meliputi cek tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Cek tekanan darah sebulan sekali yang dapat dilakukan di fasilitas kesehatan maupun di pelayanan UKBM seperti posyandu dan posbindu PTM. Cek gula darah dan kolesterol dapat dilakukan setidaknya 3 bulan sekali. Hal ini dimaksudkan untuk memantau kondisi kesehatan tubuh secara dini.
Komponen Germas yang terakhir adalah bersihkan lingkungan dan gunakan jamban sehat. Kebersihan lingkungan menjadi hal yang sangat penting dalam pemutusan rantai penularan penyakit menular. Selain itu juga masyarakat juga harus mempunyai akses membuang kotoran ke jamban sehat. Jamban sehat yang dimaksud adalah jamban dengan leher angsa dilengkapi dengan septic-tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air bersih.

Pada akhirnya kampanye untuk melakukan pola hidup sehat harus terus-menerus digaungkan agar masayarakat menjadi sadar. Kesadaran masyarakat melakukan gerakan hidup sehat akan memicu masyarakat mau dan mampu untuk melakukan gerakan hidup sehat.

Oleh : Niswatun Nafi'ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tajurhalang

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...