Sabtu, 29 April 2017

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sumber-sumber sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dll.

Penggolongan sampah dibedakan menjadi sampah anorganik/kering, sampah organik/basah, dan sampah berbahaya. Sampah anorganik/kering, contohnya logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami. Sampah organik/basah, contohnya sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Sedangkan sampah berbahaya, contohnya Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll.

Permasalahan yang dapat ditimbulkan akibat sampah meliputi tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara, serta menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Di Jakarta jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

Tata cara pemusnahan sampah yaitu dengan metode penumpukan, pengkomposan, pembakaran, dan sanitary landfill. Metode penumpukan ini sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit dana badan-badan air. Metode pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi. Metode pembakaran dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran. Sedangkan metode sanitary landfill ini hampir sama dengan penumpukan, tetapi cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.

Sampah dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti sampah basah dapat digunakan untuk kompos dan makanan ternak, sampah kering dapat dimanfaatkan kembali dan didaur ulang, dan sampah kertas dapat didaur ulang.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang meliputi : 1) botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal, 2) kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai kertas yang berlapis minyak, 3) aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll, 4) besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll, 5) plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll, 6) sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
Sampah yang dikelola dengan baik tentunya akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Pengelolaan sampah mempunyai manfaat yaitu menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi uang belanja, menghemat lahan TPA, dan lingkungan asri (bersih ,sehat, dan nyaman).

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM

Penyuluh Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tajurhalang

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...