Sabtu, 08 Desember 2018

Jauhkan Anak Kita dari Penyakit Diare


Masalah pencernaan tidak hanya orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun atau balita. Salah satu yang paling sering muncul yaitu diare. Diare jika dibiarkan, bisa berakibat fatal. Diare merupakan kondisi di mana anak mengalami buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan oleh infeksi seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan.

Saat ini, sekitar 30 persen anak-anak memiliki saluran cerna yang rentan dan sensistif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebihan. Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak usia di bawah 5 tahun, persentasenya 15 sampai 17 persen. Penyebab utama diare pada anak di bawah usia 3 tahun adalah Rotavirus. Infeksi rotavirus membuat enzim laktase tidak dapat mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Rotavirus merupakan jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini juga menjadi penyebab umum dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Hampir sebagian besar anak berusia hingga 5 tahun sudah pernah mengalami virus ini.

Terdapat beberapa ciri-ciri anak yang mengalami diare akibat rotavirus. Mulai dari buang air besar yang banyak, pantat merah, menghasilkan bau yang asam, hingga terlalu sering ketut. Pertolongan pertama yang harus dilakukan saat anak mengalami ciri-ciri ini adalah menjaga cairan agar tidak dehidrasi, kemudian teruskan ASI dan makanan. Tidak lupa juga untuk memberikan tablet Zinc. Penggunaan tablet zinc sendiri disarankan untuk dilakukan selama 10 hari sehingga dapat mencegah 40 persen terulangnya kasus diare dalam 3 bulan setelahnya. Untuk penggunaan antibiotik, disarankan hanya menggunakan antibiotik selektif yang telah dianjurkan oleh dokter.

Pencegahan diare yang paling tepat adalah dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. PHBS sangat penting untuk mencegah berbagai macam penyakit, termasuk salah satunya adalah diare. Adapun PHBS yang dapat diterapkan untuk pencegahan penyakit diare antara lain: dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, buang air besar di jamban, menggunakan air bersih untuk konsumsi dan keperluan lainnya, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, memilah sampah ssesuai dengan klasifikasinya dan mengolahnya, serta mengimunisasi bayi / balita sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan.


Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...