Tanggal
24 Maret diperingati sebagai hari Tuberculosis (TB) sedunia. Hari TB Sedunia
tahun 2017
mengangkat tema “Gerakan
Masyarakat Menuju Indonesia Bebas TB”. Tujuan
peringatan hari TB sedunia adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang TB
kepada seluruh lapisan masyarakat, pengambil kebijakan, maupun media massa
maupun masyarakat secara umum tentang bagaimana ancaman TB terhadap kelangsungan
hidup kita. Sedangkan makna
Sejarah
mencatat bahwa tanggal 24 Maret 1882 adalah awal mula ditemukannya bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang
merupakan basil penyebab penyakit TB. Kemudian setelah itu setiap tahunnya pada
tanggal 24 Maret diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
epidemi global TB dan upaya untuk memberantas dan mengendalikan penyakit TB.
Indonesia
termasuk penyumbang kasus TB terbesar di dunia, masuk peringkat 10 besar. Dengan
jumlah penemuan kasus baru mencapai 690.000 per tahun dan kematian kurang lebih
91.000 per tahun. Di Kabupaten Tegal diperkirakan setiap tahunnya terdapat
1.500 kasus TB menular, dan dari data tahun 2011 tercatat kasus TB yang
ditemukan dan diobati sebanyak 1.130 (75%). Dari data tersebut menunjukkan
kasus TB banyak terjadi di masyarakat.
Untuk itu diperlukan upaya yang serius dari pemerintah dari penemuan kasus,
pengobatan sampai sembuh dan pemutusan rantai penularan TB.
Masyarakat
pada umumnya lebih mengenal penyakit Tuberculosis dengan sebutan TBC, namun
sekarang penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan TB (baca : tibi). Penyakit
ini bersifat menular dan menyerang siapa saja baik pria, wanita, orang dewasa,
anak-anak, masyarakat kaya maupun miskin. Hal ini disebabkan karena penularan TB
dapat melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium
Tuberculosis yang dilepaskan/dikeluarkan oleh penderita TB saat bersin,
batuk, meludah dan berbicara. Seseorang dapat terpapar TB meskipun mengirup
sejumlah kecil kuman TB. Bakteri TB ini jika masuk ke dalam paru-paru dan
terkumpul akan berkembang biak menjadi banyak terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh rendah. Setelah itu bakteri ini akan menyebar melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itu, bakteri TB dapat menginfeksi
hampir seluruh organ tubuh manusia sperti paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening. Namun, organ paru-paru yang paling
sering terinfeksi.
Seseorang
yang terdiagnosa TB dengan status TB BTA (Basil Tahan Asam) positif dapat menularkan
sekurang-kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahun. Untuk itu meskipun
orang merasa sehat dapat berkemungkinan tertular dengan bakteri TB. Bakteri TB
bersifat dormant (tidak aktif) selama bertahun-tahun di dalam tubuh manusia.
Namun ketika system kekebalan tubuh seseorang tersebut menurun, maka
kemungkinan untuk terjadinya TB lebih besar.
Penyakit
TB dapat disembuhkan jika penderita minum obat secara tepat dan teratur. Namun yang
sering terjadi banyak pasien TB yang putus obat atau berhenti di tengah jalan.
Hal ini dikarenakan oleh berbagai hal antara lain : psien sudah merasa sembuh
dan tidak merasakan gejala TB lagi, lamanya waktu pengobatan harus 6 bulan,
ketidakpatuhan dalam meminum obat, dll. Jika penderita TB terputus
pengobatannya maka yang terjadi kuman TB di dalam tubuh semakin kebal terhadap
obat yang digunakan.
Untuk
itu bagi masyarakat yang sakit TB perlu melakukan upaya berikut :1) minumlah
obat secara teratur sesuai anjuran petugas kesehatan, 2) lakukan pemeriksaan ke
pelayanan kesehatan jika obat habis, 3) libatkan anggota keluarga dalam
menyiapkan dan mengawasi minum obat, 4) makanlah makanan bergizi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, 5) hindarilah perilaku batuk dan meludah
sembarangan, 6) jika sedang berkomunikasi dengan orang lain usahakan menutup
mulut dan hidung dengan sapu tangan atau tissue.
Sedangkan
bagi masyarakat yang sehat agar terhindar dari penyakit TB maka perlu melakukan
upaya beriktu ini : 1) segera periksa ke puskesmas terdekat jika ada gejala
batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh, 2) hindari orang yang batuk di
sekitar kita dengan menutup mulut dan hidung, 3) jaga kesehatan tubuh dengan
makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur, 4) jaga kesehatan lingkungan,
dan 5) berikan imunisasi lengkap kepada balita sesuai dengan umurnya. Salah
satu imunisasi yang diberikan adalah BCG untuk mencegah penyakit TB.
Oleh : Niswatun
Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Puskesmas Tajurhalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar