Senin, 04 Desember 2017

Aku Bangga Aku Tahu



Berdasarkan informasi dari Komisi Penanggulangan AIDS dan data resmi dari Kementerian Kesehatan RI, pada triwulan kedua tahun 2011 di Indonesia terlaporkan sebanyak 6.087 kasus baru HIV. Sampai akhir Juni 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS tercatat sebanyak 26.483 kasus.
Dilihat dari kelompok umur, pengidap HIV terbesar pada kelompok umur 20-29 tahun, yaitu sebanyak 36,4%, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 34,5%. Sedangkan faktor penyebabnya telah bergeser dimana transmisi HIV secara heteroseksual menjadi penyebab utama 76,3 persen, disusul oleh transmisi HIV melalui penggunaan NAPZA suntik tidak aman 16,3 persen dan kemudian oleh transmisi HIV secara homoseksual 2,2 persen.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan dalam 5 tahun terakhir, penyebab penularan HIV tertinggi disumbangkan dari transmisi seks sebesar 76,3 persen, diikuti melalui alat suntik 16,3 persen.  Data yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa HIV/AIDS telah menjadi momok bagi bangsa. Masyarakat harus tahu dan harus mencegah terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS. Bagaimana mau mencegah, kalau tidak tahu? Di sini akan dikupas tuntas tentang HIV/AIDS.

Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah pertama untuk pencegahan penyebaran AIDS lebih meluas. Hal ini karena sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat melawan HIV/AIDS, obat-obat yang ada hanya menolong penderita AIDS mengurangi kesakitannya tetapi tidak dapat menyembuhkan, semua orang bisa terkena AIDS, belum ada vaksin pencegahannya, belum ada obatnya, penyebarannya sangat cepat. Oleh karena itu digalakkan program sosialisasi tentang HIV AIDS dengan nama ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) kepada siswa-siswa SMP/SMA yang memasuki masa remaja.

AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Acquired dalam bahasa Inggris berarti ‘diperoleh’. AIDS bukanlah penyakit yang diwariskan, tetapi diperoleh karena tertular/terinfeksi. Immuno  berarti sistem kekebalan tubuh manusia, termasuk semua organ dan sel yang bekerja melawan infeksi dan penyakit. Deficiency berarti kurang, seorang pengidap HIV/AIDS sistem kekebalan tubuhnya berkurang. Syndrome adalah kumpulan gejala dari sebuah penyakit. Sehingga dapat disimpulkan AIDS yaitu Kumpulan gejala yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Human berarti manusia, virus ini hanya menyebar dan bekerja pada tubuh manusia. Immunodeficiency berarti immune, sistem kekebalan tubuh manusia, deficiency = kekurangan/penurunan. Virus diartikan bereproduksi dengan cara mengambil alih sel tubuh yang telah diinfeksi. Sehingga dapat disimpulkan HIV adalah virus yang masuk ke dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang jika terus memburuk akan membawa pengidap HIV pada kondisi AIDS yakni kondisi hilangnya sistem pertahanan tubuh sehingga semua jenis infeksi dapat masuk dan akhirnya mengakibatkan kematian.

Pada pengidap HIV/AIDS sering ditemukan infeksi. Infeksi yang sering ditemukan yaitu : Tuberculosis (TB), Salmonellosis (penyebab diare yg parah, rasa sakit yang sangat di bagian perut, sering muntah-muntah), Cypto megallovirus (CMV), sejenis virus herpes yg merusak mata, saluran pencernaan, paru-paru dan organ lain, Candidiasis (mengakibatkan bercak pd kulit), Crytococcal meningitis (rasa terbakar pd selaput dan cairan di sekelilig otak), Toxoplasmosis (parasit yg mematikan, ditularkan melalui kotoran kucing), Cryptosporidiosis (tumbuh pd usus penderita AIDS mengakibatkan diare parah dan kronis), Lymphomas (kanker sel darah putih).

HIV dapat menular melalui darah dan cairan kelamin. Sedangkan kegiatan yang dapat menularkan HIV dari penderita ke orang sehat yaitu melalui hubungan seksual, transfusi darah, mengunakan jarum suntik, tindik, tatto bersama-sama, dan dari Ibu hamil kepada anak yang di kandungnya.

HIV/AIDS tidak menular lewat bersentuhan, senggolan, salaman, berpelukan, berciuman dengan penderita AIDS, mengunakan peralatan makan bersama-sama dengan penderita AIDS, gigitan nyamuk, terkena keringat, air mata, ludah penderita AIDS dan berenang bersama-sama dengan penderita AIDS.

Di seluruh dunia termasuk Indonesia, cairan kelamin adalah media penyebab penyebaran HIV terbesar akibat perilaku seks bebas, dan darah merupakan media kedua terbesar penyebaran HIV di antara pengguna narkoba. Untuk mengurangi risiko penularan, disarankan bagi yang belum aktif melakukan kegiatan seksual supaya tidak melakukan hubungan seks sama sekali, bagi yang sudah aktif melakukan kegiatan seksual supaya melakukan seks mitra tunggal, mengurangi mitra seks, segera mengobati IMS kalau ada, hanya melakukan transfusi darah yang bebas HIV, mensterilkan alat-alat yang dapat menularkan: jarum suntik, tindik, tatto dll, ibu yang terinfeksi HIV perlu mempertimbangkan lagi untuk hamil.

Demikianlah ulasan mengenai HIV/AIDS semoga kita terhindar dari penyakit ini. Aku Bangga Aku Tahu!


Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Tajurhalang


Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...