Dilihat dari kelompok umur, pengidap HIV terbesar
pada kelompok umur 20-29 tahun, yaitu sebanyak 36,4%, disusul dengan kelompok
umur 30-39 tahun sebanyak 34,5%. Sedangkan faktor penyebabnya telah bergeser
dimana transmisi HIV secara heteroseksual menjadi penyebab utama 76,3 persen,
disusul oleh transmisi HIV melalui penggunaan NAPZA suntik tidak aman 16,3
persen dan kemudian oleh transmisi HIV secara homoseksual 2,2 persen.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan
dalam 5 tahun terakhir, penyebab penularan HIV tertinggi disumbangkan dari
transmisi seks sebesar 76,3 persen, diikuti melalui alat suntik 16,3 persen. Data yang telah dipaparkan di
atas menunjukkan bahwa HIV/AIDS telah menjadi momok bagi bangsa. Masyarakat
harus tahu dan harus mencegah terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS. Bagaimana
mau mencegah, kalau tidak tahu? Di sini akan dikupas tuntas tentang HIV/AIDS.
Pengetahuan
tentang AIDS adalah langkah pertama untuk pencegahan penyebaran AIDS lebih
meluas. Hal
ini karena sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat
melawan HIV/AIDS, obat-obat yang ada hanya menolong penderita AIDS mengurangi
kesakitannya tetapi tidak dapat menyembuhkan, semua orang bisa terkena AIDS, belum ada vaksin pencegahannya, belum ada obatnya,
penyebarannya sangat cepat. Oleh
karena itu digalakkan program sosialisasi tentang HIV AIDS dengan nama ABAT
(Aku Bangga Aku Tahu) kepada siswa-siswa SMP/SMA yang memasuki masa remaja.
AIDS
singkatan dari Acquired
Immuno Deficiency Syndrome. Acquired dalam bahasa Inggris
berarti ‘diperoleh’. AIDS bukanlah penyakit yang diwariskan, tetapi diperoleh
karena tertular/terinfeksi. Immuno
berarti sistem kekebalan tubuh manusia, termasuk semua organ dan sel
yang bekerja melawan infeksi dan penyakit. Deficiency berarti kurang, seorang
pengidap HIV/AIDS sistem kekebalan tubuhnya berkurang. Syndrome adalah kumpulan
gejala dari sebuah penyakit. Sehingga dapat disimpulkan AIDS yaitu Kumpulan gejala yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan
tubuh.
Sedangkan
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Human berarti manusia, virus ini hanya menyebar dan bekerja pada
tubuh manusia. Immunodeficiency berarti immune, sistem kekebalan tubuh manusia,
deficiency = kekurangan/penurunan. Virus diartikan bereproduksi dengan cara
mengambil alih sel tubuh yang telah diinfeksi. Sehingga dapat disimpulkan HIV
adalah virus yang masuk ke dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan tubuh
yang jika terus memburuk akan membawa pengidap HIV pada kondisi AIDS yakni
kondisi hilangnya sistem pertahanan tubuh sehingga semua jenis infeksi dapat
masuk dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Pada
pengidap HIV/AIDS sering ditemukan infeksi. Infeksi yang sering ditemukan yaitu
: Tuberculosis (TB), Salmonellosis (penyebab diare
yg parah, rasa sakit yang sangat di bagian perut, sering muntah-muntah), Cypto
megallovirus (CMV), sejenis virus herpes yg merusak mata, saluran pencernaan,
paru-paru dan organ lain, Candidiasis (mengakibatkan bercak pd kulit), Crytococcal
meningitis (rasa terbakar pd selaput dan cairan di sekelilig otak), Toxoplasmosis
(parasit yg mematikan, ditularkan melalui kotoran kucing), Cryptosporidiosis (tumbuh
pd usus penderita AIDS mengakibatkan diare parah dan kronis), Lymphomas (kanker
sel darah putih).
HIV dapat menular melalui darah
dan cairan kelamin. Sedangkan kegiatan
yang dapat menularkan HIV dari penderita ke orang sehat yaitu melalui hubungan seksual, transfusi darah, mengunakan jarum suntik, tindik, tatto
bersama-sama, dan dari Ibu hamil kepada anak yang di kandungnya.
HIV/AIDS tidak menular lewat bersentuhan,
senggolan, salaman, berpelukan, berciuman dengan penderita AIDS, mengunakan
peralatan makan bersama-sama dengan penderita AIDS, gigitan nyamuk, terkena
keringat, air mata, ludah penderita AIDS dan berenang bersama-sama dengan
penderita AIDS.
Di
seluruh dunia termasuk Indonesia, cairan kelamin adalah media penyebab
penyebaran HIV terbesar akibat perilaku seks bebas, dan darah merupakan media
kedua terbesar penyebaran HIV di antara pengguna narkoba. Untuk mengurangi
risiko penularan, disarankan bagi yang belum aktif melakukan kegiatan seksual supaya
tidak melakukan hubungan seks sama sekali, bagi yang sudah aktif melakukan
kegiatan seksual supaya melakukan seks mitra tunggal, mengurangi mitra seks,
segera mengobati IMS kalau ada, hanya melakukan transfusi darah yang bebas HIV,
mensterilkan alat-alat yang dapat menularkan: jarum suntik, tindik, tatto dll,
ibu yang terinfeksi HIV perlu mempertimbangkan lagi untuk hamil.
Demikianlah ulasan mengenai
HIV/AIDS semoga kita terhindar dari penyakit ini. Aku Bangga Aku Tahu!
Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Tajurhalang