ASI
(Air Susu Ibu) merupakan hak setiap bayi yang lahir ke dunia. Hak ini
seharusnya diberikan oleh setiap ibu kepada bayinya sampai dengan anak usia 2 tahun. Bayi baru lahir sampai dengan
usia 6 bulan cukup
diberikan ASI saja tanpa makanan pendamping lain, atau yang disebut dengan ASI
Eksklusif. ASI Eksklusif cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi baru lahir sampai dengan bayi usia 6 bulan. Tidak hanya
itu, ASI bukan hanya sebagai makanan bagi bayi, tetapi juga menambah nilai bagi
kognitifnya. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah
dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita,
kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia
Indonesia unggul ke depan.
Pada
tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan
bahwa ASI eksklusif selama enam bulan
pertama hidup bayi adalah yang terbaik bagi bayi. Pemberian ASI Eksklusif
sampai 6 bulan dan tetap dilanjutkan sampai dengan 2 tahun tentunya mempunyai
beberapa keuntungan untuk anak, antara lain : 1) mengandung berbagai enzim
untuk membantu proses pencernaan, 2) kandungan gizi yang lengkap dan optimal
sesuai kebutuhan perkembangan bayi, 3) memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit, 4) menurunkan risiko alergi pada bayi dengan riwayat
keluarga menderita alergi, 5) ASI dapat diminum setiap saat (tidak perlu
menunggu), 6) ASI meningkatkan perkembangan otak yang optimal, 7) menyusu
langsung dari puting ibu akan membuat perkembangan rahang dan gigi yang baik,
serta 8) Kedekatan dengan ibu akan lebih berkembang.
Selain
itu, untuk si ibu, pemberian ASI mempunyai beberapa manfaat : 1) mengurangi
kemungkinan perdarahan pasca persalinan, 2) menghemat waktu karena ibu tidak
perlu repot membersihkan dan melakukan sterilisasi botol susu dan juga
mempersiapkan susu, 3) lebih mudah di saat berpergian karena tidak perlu
membawa perlengkapan susu formula, botol, termos air dan berbagai perlengkapan
lain yang merepotkan, 4) Sangat mengurangi biaya bulanan untuk membeli susu
formula, 5) Kedekatan anak pada ibu menjadi lebih mendalam, dan 6) dapat
menurunkan kemungkinan terjadinya kanker payudara dan indung telur.
WHO
dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai
ASI eksklusif, antara lain : 1) Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), 2) Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran ,
3) Menyusui secara ekslusif: hanya
ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih
sekalipun, 3) Menyusui kapanpun bayi meminta
(on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam, 4) Tidak menggunakan botol
susu maupun empeng, 5) Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah
dengan tangan, disaat tidak bersama anak, serta 6) Mengendalikan emosi dan
pikiran agar tenang.
Bagi
ibu yang di rumah, memberikan ASI bukanlah sesuatu yang berat karena setiap
saat Ibu bisa
memberikan ASInya kapan saja bayi mau. Namun tentunya bagi ibu yang bekerja
bukanlah menjadi halangan untuk tetap memberikan ASI, karena Ibu bias menyimpan
ASI di botol yang dimasukkan ke dalam kulkas, atau yang disebut dengan ASI
Perah (ASIP). Ibu bisa melakukannya dengan memerah ASI di rumah dan di kantor
tiap 2 jam sekali kemudian disimpan di botol. ASI perah yang disimpan di kulkas
mempunyai ketahanan yang bagus, asal penyimpanannya benar. Berikut daya tahan
ASI yang disimpan di dalam kulkas : 1) ASIP yang disimpan di suhu ruangan dapat
bertahan 4-6 jam, 2)ASIP yang disimpan
di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam, 3) ASIP yang disimpan di
lemari es bawah (chiller) tahan 4 hari, 4) ASIP yang dibekukan dan disimpan di
freezer kulkas 1 pintu tahan 2 minggu, di freezer kulkas 2 pintu tahan 3 bulan.
Tanggal
1 s.d tanggal 7 Agustus
diperingati sebagai pekan ASI sedunia. Hal ini tentunya mengingatkan kita,
bahwa ASI itu penting dan harus diberikan kepada anak. Peringatan pekan ASI di tahun ini mengusung tema “Ayah dan
Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui”. Peran dukungan ayah menjadi hal yang sangat
penting bagi kesuksesan ASI anak. Marilah para ayah untuk mendukung pemberian
ASI bagi buah hatinya!
Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar