Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan keluarga di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan memberikan asupan gizi yang seimbang kepada seluruh anggota keluarga. Pada Asupan gizi seimbang akan terpenuhi jika makanan yang kita konsumsi sehari-hari mengandung jumlah dan jenis zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi, yang utama
adalah memenuhi kebutuhan kalori. Hal ini dikarenakan kalori adalah sumber
energi untuk tubuh. Namun, seringkali orang mengira bahwa asupan kalori bisa
didapat cukup dari karbohidrat atau satu jenis makanan saja. Ternyata, kalori
harus dipenuhi dari karbohidrat, lemak, protein dan serat. Maka dari itu
mengonsumsi makanan yang beragam sangatlah penting untuk memenuhi gizi
seimbang.
Prinsip 4 Sehat 5
Sempurna dulu pernah sangat dikenal, namun seiring berjalannya waktu prinsip
tersebut diganti dengan pedoman Gizi Seimbang. Gizi Seimbang adalah prinsip
pengonsumsian makanan harian yang didasarkan pada angka kecukupan jenis dan
jumlah zat gizi sesuai karakter (usia, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis)
dan memerhatikan 4 Pilar Gizi Seimbang.
Ada beberapa tujuan
yang hendak dicapai dengan menerapkan Gizi Seimbang, yaitu: mendukung
pertumbuhan secara optimal (untuk anak-anak), menjaga kesehatan tubuh (untuk
semua), menunjang aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (untuk semua), dan
menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh (untuk semua).
Prinsip 4 Sehat 5
Sempurna hanya menekankan pada adanya 5 jenis makanan untuk konsumsi harian, yaitu makanan pokok,
lauk-pauk, sayur, buah, dan susu. Seiring perkembangan zaman dan permasalahan
gizi, prinsip ini sudah tidak relevan. Makanan gizi seimbang tidak cukup hanya
dengan memerhatikan kehadiran 5 jenis makanan tersebut melainkan juga perlu
mencukupi jenis dan jumlah zat
gizi sesuai usia dan fisiologi.
Pedoman Gizi Seimbang
memiliki 4 pilar yang penting untuk mencapai tujuan-tujuan Gizi Seimbang.
Kepatuhan dalam menjalankan 4 Pilar Gizi Seimbang ini bisa menyeimbangkan zat
gizi yang masuk dan keluar sehingga befek positif bagi tubuh.
Berikut ini adalah 4
Pilar Gizi Seimbang:
1. Mengonsumsi makanan beragam
Pilar pertama yang
penting di dalam pedoman Gizi Seimbang adalah mengonsumsi beragam jenis makanan.
Hal ini dikarenakan, tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua
jenis zat gizi, kecuali ASI (untuk bayi 0-6 bulan).
Keragaman jenis
makanan bisa melengkapi kebutuhan gizi tubuh dan disebut dengan makanan gizi
seimbang. Dengan mengonsumsi makanan beragam, maka zat-zat gizi yang diperlukan
tubuh bisa dipenuhi.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Pilar Gizi Seimbang
juga mencakup higienitas individu. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
adalah pilar kedua dari prinsip Gizi Seimbang. Ini penting, karena manfaat
pengonsumsian aneka jenis makanan akan dikalibrasi jika makanan terkontaminasi
atau tubuh terinfeksi. Kontaminasi bakteri pada tubuh dan makanan bisa
dihindari atau setidaknya dikurangi peluangnya dengan meningkatkan kebersihan
diri.
Berikut ini adalah
beberapa kebiasaan hidup bersih dan sehat:
1.
Menerapkan cara mencuci tangan yang bersih sebelum
kontak dengan makanan atau ASI.
2.
Menutup makanan yang
disajikan agar terhindar dari vektor penyakit infeksi
3.
Menutup mulut dan
hidung bila bersin
4.
Menggunakan alas kaki
agar terhindar dari infeksi cacing
3. Melakukan aktivitas fisik
Seimbang adalah sesuai
antara yang masuk dengan yang keluar. Tidak hanya memerhatikan jenis dan jumlah
zat gizi yang masuk, Gizi Seimbang juga memerhatikan pengeluaran zat gizi.
Oleh karena itu, pilar
Gizi Seimbang juga menyentuh aspek kegiatan fisik. Hal ini bertujuan agar gizi
yang masuk seimbang dengan gizi yang keluar. Ketidakseimbangan asupan gizi dan
aktivitas fisik bisa menimbulkan masalah gizi (kekurangan atau kelebihan gizi).
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Pilar Gizi Seimbang
yang keempat terkait dengan pilar ketiga. Anda tidak perlu bingung untuk
mengetahui apakah pemasukan dan pengeluaran zat gizi Anda sudah seimbang atau
belum.
Nilai IMT Anda bisa
memberi tahu, pakah Anda sudah memiliki berat badan normal atau belum.
Berat badan Anda termasuk normal jika nilai IMT berkisar 18,5 – 25,0. Jika
kurang dari 18,5 artinya berat badan Anda kurang, dan jika lebih dari 25
artinya berat badan berlebih.
Jadi, penting untuk
memantau berat badan dan nilai IMT. Jika IMT dan berat badan sudah normal, maka
pertahankan. Namun bila kurang ditingkatkan dan bila berlebih dikurangi.
Pastinya, ini mudah dilakukan bila tekad Anda untuk memiliki tubuh langsing
cukup kuat.
Ada dua visualisasi
gizi seimbang, yaitu dengan menggunakan Tumpeng Gizi Seimbang dan Piring
Makanku untuk porsi sekali makan.
1. Tumpeng Gizi Seimbang (TGS)
Tumpeng Gizi Seimbang
ditujukan untuk memberi gambaran dan penjelasan sederhana tentang panduan porsi
dan jenis makanan gizi seimbang, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
pemantauan berat badan.
Sumber: Kementerian
Kesehatan RI Direktorat Gizi Masyarakat
2. Piring Makanku (Porsi Sekali Makan)
Visualisasi dengan
piring makanku memebrikan panduan porsi makanan gizi seimbang sesuai jenisnya
untuk setiap kali makan.
Sumber: Kementerian
Kesehatan RI Direktorat Gizi Masyarakat
Pesan Umum Gizi Seimbang untuk Semua Usia
Ada beberapa pesan
gizi seimbang secara umum yang bisa diterapkan untuk semua kelompok usia mulai
dari bayi baru lahir hingga lansia. Pesan Umum Gizi Seimbang ini juga baik
diterapkan oleh ibu hamil dan ibu menyusui.
Inilah 10 pesan Gizi
Seimbang untuk semua kelompok usia:
1.
Syukuri dan nikmati
anekaragam makanan
2.
Banyak makan sayuran
dan cukup buah-buahan
3.
Biasakan mengonsumsi
lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4.
Biasakan mengonsumsi
anekaragam makanan pokok
5.
Batasi konsumsi pangan
manis (gula), asin (garam), dan berlemak (minyak dan mentega)
6.
Biasakan Sarapan
7.
Biasakan minum air
putih yang cukup dan aman
8.
Biasakan membaca label
pada kemasan pangan
9.
Cuci tangan pakai
sabun dengan air bersih mengalir
10.
Lakukan aktivitas
fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Penting
sekali bagi kita menerapkan prinsip gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari
di tengah pandemi Covid-19 untuk mempertahankan daya tahan tubuh yang prima.
Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas
Tajurhalang