Hari Kanker Sedunia diperingati pada tanggal 4
Februari tiap tahun dengan diisi berbagai macam kegiatan oleh para aktivis
kanker. Hari Kanker Sedunia ini rutin diperingati menjadi ajang untuk
menumbuhkan kesadaran setiap orang mengenai bahaya kanker agar jumlah penderita
dan kematian dapat turun.
Bukti pertama adanya kemunculan kanker pada manusia
sudah sangat lama, dari penemuan tulang mumi Mesir yang diduga menderita
kanker. Hippocrates, dokter Yunani kuno (460-370 SM) memakai
istilah karsinoid dan karsinoma untuk menggambarkan tumor, yang diterjemahkan
ke bahasa latin menjadi cancer. Adapun orang-orang masa mesir kuno
menyalahkan para dewa atas kanker tersebut, sedangkan di abad ke-17 dan ke-18 kanker
dianggap sebagai penyakit menular.
Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel
abnormal tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Sel
ini akan terus mengganda dan memperbanyak diri sampai jumlah yang sudah tidak
bisa dikendalikan lagi. Secara umum, setidaknya terdapat dua faktor juga
yang menyebabkan kanker yaitu mutasi genetik yang diwariskan orangtua, dan
jenis mutasi ini bertanggung jawab untuk persentase kecil dari penyakit kanker
serta beberapa faktor yang dapat menyebabkan mutasi gen seperti merokok,
radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas, hormon,
peradangan kronis dan kurangnya berolahraga.
Menurut data Riskesdas pada tahun 2013,
prevalensi tumor/kanker di Indonesia ialah 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar
347.000 orang, dan yang paling banyak dialami oleh perempuan dengan kanker
leher rahim (serviks) dan kanker payudara. Setiap tahun setidaknya ada
15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, yang berarti kanker jenis
ini penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Tingginya kasus kanker
serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan
jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Dan menurut situs Hari Kanker Sedunia,
kanker juga membunuh lebih banyak dibandingkan dengan AIDS, Malaria, dan TBC.
Hari Kanker Sedunia diperingati mulai tahun 2008,
dibawah arahan Union for International Cancer Control (UICC). Organisasi
kanker dunia ini didirikan di Jenewa, Swiss pada tahun 1933 bersama
dengan komunitas kanker lainnya, pusat perawatan, lembaga pendidikan, serta
para pejuang kanker. Berdasarkan laporan, ada lebih dari 12,7 juta orang
menderita kanker dan tujuh juta orang dinyatakan meninggal karena kanker
setiap tahunnya. Untuk itulah pentingnya peringatan Hari Kanker Sedunia,
menyelamatkan jutaan kematian manusia karena kanker dengan
meningkatkan kesadaran dan pendidikan mengenai kanker.
Berbagai macam kegiatan diadakan pada peringatan Hari
Kanker Sedunia. Hal ini untuk menunjukkan dukungan untuk orang-orang yang
menderita kanker. Salah satu kegiatan yang sering diadakan adalah
#NoHairSelfie, sebuah kegiatan dimana orang-orang mencukur rambut
kepalanya untuk menunjukkan simbol keberanian kepada pasien kanker yang
sedang menjalani pengobatan.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional mengungkapkan
43% kanker bisa dicegah dengan menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat dengan
mengurangi rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif, mengurangi paparan
sinar matahari secara langsung atau bahan pemicu kanker, istirahat yang cukup,
kelola stres, mengikuti vaksinasi, serta menjalani perilaku hidup bersih dan
sehat seperti mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dengan cukup sayur dan
buah, berolahraga/beraktivitas fisik secara rutin, teratur dan terukur minimal
30 menit dalam sehari, istirahat yang cukup, dan lain-lain, . Selain itu kamu
juga bisa melakukan deteksi dini untuk beberapa
kanker, seperti pemeriksaan Papsmear untuk deteksi dini kanker serviks, sadari
untuk deteksi dini kanker payudara, dll.
Mari kita cegah
terjadinya kanker dalam tubuh kita dengan rajin melakukan gerakan masyarakat
hidup sehat sedini mungkin dan mulai dari diri sendiri.
Oleh
: Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Muda Puskesmas Tajurhalang