Masalah pencernaan tidak hanya orang dewasa, tetapi juga
dapat dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun atau balita. Salah satu yang
paling sering muncul yaitu diare. Diare jika
dibiarkan, bisa berakibat fatal. Diare merupakan kondisi di mana anak mengalami buang
air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan
oleh infeksi seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi
seperti alergi dan intoleransi makanan.
Saat ini, sekitar 30 persen anak-anak memiliki saluran cerna yang rentan dan sensistif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebihan. Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak usia di bawah 5 tahun, persentasenya 15 sampai 17 persen. Penyebab utama diare pada anak di bawah usia 3 tahun adalah Rotavirus. Infeksi rotavirus membuat enzim laktase tidak dapat mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Rotavirus merupakan jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini juga menjadi penyebab umum dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Hampir sebagian besar anak berusia hingga 5 tahun sudah pernah mengalami virus ini.
Terdapat beberapa
ciri-ciri anak yang mengalami diare akibat rotavirus. Mulai dari buang air
besar yang banyak, pantat merah, menghasilkan bau yang asam, hingga terlalu
sering ketut. Pertolongan
pertama yang harus dilakukan saat anak mengalami ciri-ciri ini adalah menjaga
cairan agar tidak dehidrasi, kemudian teruskan ASI dan makanan. Tidak lupa juga
untuk memberikan tablet Zinc. Penggunaan tablet zinc sendiri disarankan untuk
dilakukan selama 10 hari sehingga dapat mencegah 40 persen terulangnya kasus
diare dalam 3 bulan setelahnya. Untuk penggunaan antibiotik, disarankan hanya
menggunakan antibiotik selektif yang telah dianjurkan oleh dokter.
Pencegahan diare yang
paling tepat adalah dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
rumah tangga. PHBS sangat penting untuk mencegah berbagai macam penyakit,
termasuk salah satunya adalah diare. Adapun PHBS yang dapat diterapkan untuk
pencegahan penyakit diare antara lain: dengan membiasakan cuci tangan pakai
sabun dengan air yang mengalir, buang air besar di jamban, menggunakan air
bersih untuk konsumsi dan keperluan lainnya, mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, memilah sampah ssesuai dengan klasifikasinya dan mengolahnya, serta
mengimunisasi bayi / balita sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan.
Oleh
: Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas
Tajurhalang