Kamis, 12 September 2019

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut


Hari kesehatan gigi dan mulut nasional diperingati pada tanggal 12 September tiap tahunnya. Kesehatan gigi dan mulut penting untuk diperhatikan sejak dini. Hal dasar yang paling penting untuk kesehatan gigi dan mulut adalah dengan gosok gigi pada pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur secara rutin. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan, dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat yaitu dua kali sehari, pagi dan malam.

Hal ini menunjukkan masyarakat belum terbiasa untuk melakukan kegiatan menggosok gigi secara rutin. Terlebih lagi gosok gigi di malam hari untuk anaka-anak belum dibiasakan. Padahal menggosok gigi apalagi pada malam hari harus dibiasakan sedini mungkin karena terdapat akumulasi mikroorganisme tinggi saat tidur yang berpengaruh ke proses kerusakan gigi. Kebanyakan anak maupun orang dewasa tidak sikat gigi di malam hari karena seharian sudah lelah, malam langsung tidur. Karenanya, ini harus diubah dengan cara membuatnya jadi sebuah kebiasaan. Sikat gigi di malam hari harus dilakukan tepat sebelum tidur.

Akibat menggosok gigi yang tidak rutin dapat membuat gigi rusak dan keropos. Terlebih lagi gigi orang dewasa sudah menjadi gigi tetap. Jika giginya berlubang, keropos dan habis tidak ada gantinya lagi. Gigi berlubang adalah masalah umum yang dialami banyak orang. Lubang bisa terbentuk di gigi mulai dari ronggal kecil dan akan membesar secara bertahap. Gigi berlubang bisa disebabkan berbagai faktor. Ini bisa termasuk kombinasi antara penumpukan bakteri di mulut, malas membersihkan gigi, dan kebiasaan makan makanan manis. 

Siapa pun yang memiliki gigi dapat mengembangkan gigi berlubang, termasuk bayi. Beberapa kasus gigi berlubang ringan memang tidak menimbulkan rasa sakit. Ini menyebabkan orang begitu mengesampingkan dampak negatif dari gigi berlubang ini. Gigi berlubang bisa menyimpan bakteri merugikan. Bakteri-bakteri ini tak hanya buruk untuk kesehatan mulut, melainkan bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bakteri pada gigi berlubang bisa menyebabkan infeksi parah jika tak segera ditangani dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti abses gigi, gingivitis (peradangan gusi), infeksi gusi (periodontitis), sinusitis,penyakit jantung. Oleh karena itu penting sekali untuk menggosok gigi secara rutin dan juga memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara berkala .

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Rabu, 07 Agustus 2019

Ayah Sosok Kunci Keberhasilan ASI Anak


ASI (Air Susu Ibu) merupakan hak setiap bayi yang lahir ke dunia. Hak ini seharusnya diberikan oleh setiap ibu kepada bayinya sampai dengan anak usia 2 tahun. Bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan cukup diberikan ASI saja tanpa makanan pendamping lain, atau yang disebut dengan ASI Eksklusif. ASI Eksklusif cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi baru lahir sampai dengan bayi usia 6 bulan. Tidak hanya itu, ASI bukan hanya sebagai makanan bagi bayi, tetapi juga menambah nilai bagi kognitifnya. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan.

Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik bagi bayi. Pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan dan tetap dilanjutkan sampai dengan 2 tahun tentunya mempunyai beberapa keuntungan untuk anak, antara lain : 1) mengandung berbagai enzim untuk membantu proses pencernaan, 2) kandungan gizi yang lengkap dan optimal sesuai kebutuhan perkembangan bayi, 3) memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit, 4) menurunkan risiko alergi pada bayi dengan riwayat keluarga menderita alergi, 5) ASI dapat diminum setiap saat (tidak perlu menunggu), 6) ASI meningkatkan perkembangan otak yang optimal, 7) menyusu langsung dari puting ibu akan membuat perkembangan rahang dan gigi yang baik, serta 8) Kedekatan dengan ibu akan lebih berkembang.

Selain itu, untuk si ibu, pemberian ASI mempunyai beberapa manfaat : 1) mengurangi kemungkinan perdarahan pasca persalinan, 2) menghemat waktu karena ibu tidak perlu repot membersihkan dan melakukan sterilisasi botol susu dan juga mempersiapkan susu, 3) lebih mudah di saat berpergian karena tidak perlu membawa perlengkapan susu formula, botol, termos air dan berbagai perlengkapan lain yang merepotkan, 4) Sangat mengurangi biaya bulanan untuk membeli susu formula, 5) Kedekatan anak pada ibu menjadi lebih mendalam, dan 6) dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kanker payudara dan indung telur.

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif, antara lain : 1) Inisiasi Menyusu Dini (IMD), 2) Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran , 3) Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun, 3) Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam, 4) Tidak menggunakan botol susu maupun empeng, 5) Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak, serta 6) Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.

Bagi ibu yang di rumah, memberikan ASI bukanlah sesuatu yang berat karena setiap saat Ibu bisa memberikan ASInya kapan saja bayi mau. Namun tentunya bagi ibu yang bekerja bukanlah menjadi halangan untuk tetap memberikan ASI, karena Ibu bias menyimpan ASI di botol yang dimasukkan ke dalam kulkas, atau yang disebut dengan ASI Perah (ASIP). Ibu bisa melakukannya dengan memerah ASI di rumah dan di kantor tiap 2 jam sekali kemudian disimpan di botol. ASI perah yang disimpan di kulkas mempunyai ketahanan yang bagus, asal penyimpanannya benar. Berikut daya tahan ASI yang disimpan di dalam kulkas : 1) ASIP yang disimpan di suhu ruangan dapat bertahan 4-6 jam, 2)ASIP  yang disimpan di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam, 3) ASIP yang disimpan di lemari es bawah (chiller) tahan 4 hari, 4) ASIP yang dibekukan dan disimpan di freezer kulkas 1 pintu tahan 2 minggu, di freezer kulkas 2 pintu tahan 3 bulan.

Tanggal 1 s.d tanggal 7 Agustus diperingati sebagai pekan ASI sedunia. Hal ini tentunya mengingatkan kita, bahwa ASI itu penting dan harus diberikan kepada anak. Peringatan pekan ASI di tahun ini mengusung tema “Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui”. Peran dukungan ayah menjadi hal yang sangat penting bagi kesuksesan ASI anak. Marilah para ayah untuk mendukung pemberian ASI bagi buah hatinya!

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Rabu, 17 Juli 2019

Momentum Peringatan SBH


Setiap tanggal 17 Juli diperingati sebagai hari saka bhakti husada. Momentum peringatan Saka Bakti Husada ke-34 ini bertujuan sebagai pengingat publik akan eksistensi Saka Bakti Husada sebagai kader kesehatan dan mitra jajaran kesehatan yang telah berkiprah sejak dahulu dengan misi mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan sebagai penggerak masyarakat untuk mencintai hidup sehat melalui berbagai kegiatan yang bersifat rekreatif dan inovatif untuk melembagakan Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Saka bhakti husada merupakan salah satu saka di dalam pramuka. Pramuka, tentu sudah banyak orang mengenal apa itu Pramuka, kepanjangan dari Praja Muda Karana yang berarti rakyat muda yang senang bekerja/berkaya. Dalam kepramukaan terbagi ke beberapa bidang, atau yang dikenal dengan satuan karya (saka). Saka adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa saka yang berlaku secara nasional yaitu saka dirgantara, saka bhayangkara, saka bahari, saka bakti husada, saka keluarga berencana, saka taruna bumi, saka wanabakti, saka wira kartika, dan saka Kalpataru.

Dalam pembahasan ini kita akan membahas tentang Saka Bakti Husada. Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.

Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktik berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
Krida Bina Lingkungan Sehat
1. Penyehatan Perumahan
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
3. Pengamanan Pestisida
4. Pengawasan Kualitas Air
5. Penyehatan Air

Krida Bina Keluarga Sehat
1. Kesehatan Ibu
2. Kesehatan Anak
3. Kesehatan Remaja
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa

Krida Penanggulangan Penyakit
1. Penanggulangan Penyakit Malaria
2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. Penanggulangan Penyakit Diare
5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. Imunisasi
8. Gawat Darurat
9. HIV / AIDS

Krida Bina Gizi
1. Perencanaan Menu
2. Dapur Umum Makanan/Darurat
3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. Penyuluh Gizi
5. Mengenal Keadaan Gizi

Krida Bina Obat
1. Pemahaman Obat
2. Taman Obat Keluarga
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. Pembinaan Kosmetik

1. Bina PHBS di Rumah
2. Bina PHBS di Sekolah
3. Bina PHBS di Tempat umum
4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. Bina PHBS di Tempat kerja

Satuan Karya Pramuka (Saka) ini diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
                                                                                                           
Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Sabtu, 29 Juni 2019

Pentingnya Kesehatan Keluarga


Kesehatan keluarga merupakan hal dasar yang tak ternilai harganya. Namun menjaga kesehatan keluarga ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi saat ini kebanyakan anggota keluarga memiliki rutinitasnya masing-masing dan menghabiskan waktu sampai sore menjelang malam di luar rumah. Penting sekali untuk membiasakan kegiatan-kegiatan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) guna mempertahankan kesehatan keluarga. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan agar kesehatan keluarga tetap terjaga.

Pertama, memulai hari dengan memasak dan sarapan bersama di rumah. Biasanya sarapan menjadi bagian yang paling sering dilewatkan. Padahal, hal yang terlihat ringan ini sangat penting untuk memberi suplai energi bagi tubuh agar dapat menjalankan aktivitas sepanjang hari. Selain untuk menjaga kesehatan, sarapan bersama keluarga juga bisa memperkuat hubungan dan komunikasi dalam keluarga.

Dengan memasak di rumah, dapat dipastikan asupan gizi dan nutrisi keluarga. Jika memungkinkan juga dapat membekali anggota keluarga dengan bekal makanan. Hal ini akan dapat menjaga kesehatan keluarga karena kualitas makanan bisa lebih terjaga, agar anggota keluarga tidak selalu jajan yang tidak sehat atau memilih fast food.

Kedua, meluangkan waktu di akhir pekan dengan melakukan aktifitas fisik bersama keluarga seperti jogging, badminton, senam bersama, bersepeda, jalan santai, atau membersihkan rumah bersama-sama. Rutin melakukan aktivitas fisik dapat menjaga stamina tubuh dan meningkatkan imun tubuh Anda sekeluarga agar tidak mudah terserang penyakit.

Ketiga, jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Anggota keluarga diajak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat setiap harinya, seperti mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan setelah BAB, menggosok gigi sebelum tidur, mencuci kaki dan berganti baju setelah bermain di luar, membersihkan kamar sendiri, membuang sampah pada tempatnya dan masih banyak lainnya demi menghindari kuman, bakteri maupun virus penyebab penyakit yang berkeliaran di lingkungan sekitar.

Keempat, istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup memungkinkan tubuh untuk beristirahat sehingga dapat bekerja maksimal di keesokan harinya. Begadang sangat tidak dianjurkan, apalagi untuk anak-anak yang membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dari orang dewasa.

Kelima, pemeriksaan kesehatan secara rutin. Banyak orang mendatangi fasilitas kesehatan hanya ketika sakit. Padahal, tidak merasa sakit atau tidak muncul gejala sakit belum tentu menjamin bahwa Anda sehat seutuhnya. Banyak sekali penyakit yang tidak menunjukan gejala diawal dan baru terdeteksi ketika sudah berlanjut. Pemeriksaan kesehatan secara rutin penting untuk dilakukan bersama keluarga, minimal setahun sekali. Tujuan dari pemeriksaan kesehatan rutin adalah sebagai tidakan preventif untuk memastikan fungsi organ-organ tubuh masih baik, serta mendeteksi penyakit sedini mungkin.

Keenam, rekreasi bersama keluarga. Rekreasi bersama keluarga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang. Selain itu, rekreasi bersama keluarga dapat menghilangkan kepenatan. Rekreasi bersama keluarga dapat dilakukan dengan hal-hal yang sederhana dengan tidak mengeluarkan biaya yang banyak, misalnya pergi ke taman kota yang sudah ada.
                                                                                                                                                           

Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Jumat, 17 Mei 2019

Cegah Hipertensi dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data World Health Organization (WHO) terdapat 1 miliar kasus hipertensi di seluruh dunia dan meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan di Indonesia menurut catatan data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2016, terdapat 63.309.620 kasus dan kematian sebanyak 427 ribu.
Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika hasil tes memperlihatkan tensi lebih tinggi dari 140/90 mmHg.

Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah tinggi yang ada, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer (esensial) adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebab spesifiknya. Sebanyak 95 persen orang yang punya tensi tinggi termasuk dalam kategori ini. Kebanyakan orang yang memiliki hipertensi jenis ini tidak akan merasakan gejala yang berarti.

Hipertensi primer dapat dialami oleh semua kalangan usia, tapi paling sering terjadi pada usia paruh baya. Para ahli menduga bahwa faktor genetik merupakan salah satu penyebab utama hipertensi primer. Namun, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab dan faktor risiko hipertensi ini, antara lain : kebanyakan makan garam, stres, malas gerak atau olahraga, obesitas, merokok, minum minuman keras, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus, masalah medis lain yang sudah lebih dulu menyerang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini dinamakan dengan hipertensi sekunder. Penggunaan obat-obatan tertentu juga berpotensi menjadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi jenis sekunder. Hipertensi sekunder cenderung muncul secara tiba-tiba dan dapat menjadi penyebab tekanan darah melonjak lebih tinggi dibanding hipertensi primer.
Berikut beberapa kondisi dan obat-obatan yang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi sekunder yaitu antara lain sleep apnea, masalah ginjal, adanya tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, dan diabetes.

WHO mengeluarkan Disability Adjusted Life Years (DALY) yang didalamnya dicantumkan mengenai faktor risiko yang yang dapat menyebabkan hipertensi. Faktor risiko hipertensi pada laki-laki disebabkan karena konsumsi rokok, peningkatan tekanan darah sistolik, dan peningkatan kadar gula. Begitu juga dengan wanita faktor risiko salah satunya yakni peningkatan tekanan darah.

Faktor risiko adalah kebiasaan, kondisi, dan hal-hal serupa yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit. Faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak bisa diubah dan dapat diubah. Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi yang tidak bisa diubah termasuk usia, riwayat hipertensi dalam keluarga, jenis kelamin. Sementara faktor risiko penyebab hipertensi yang masih bisa diubah termasuk obesitas dan kelebihan berat badan, kurang gerak, pola makan, kecanduan alkohol, stres, merokok.

Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko penyakit lain seperti jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi dapat dicegah dengan penerapan gerakan masyarakat hidup sehat. Setiap individu penting melakukan kontrol pada dirinya sendiri mulai dari cek kesehatan secara berkala, berhenti merokok, menkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, rajin berolahraga atau beraktivitas fisik, istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik.


Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda Puskesmas Tajurhalang

Pembinaan Pos UKK Jolie Jaya Snack Desa Tonjong

Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di sektor pekerja informal pada upaya promotif dan preve...